Seleksi tahap satu calon pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang pekan lampau sudah terpilih 10 besar nama. Kini, 10 nama itu akan diseleksi menjadi 5 calon untuk dilantik. Suara dari DPRD setempat, seleksi ini akan menghasilkan figur yang bisa memacu kinerja BAZNAS kota itu ke depan.
Ke-10 nama bakal calon (balon) pimpinan (komisioner) BAZNAS Kota Padang Panjang periode 2020-2025 yang terpilih dari hasil seleksi tahap satu yang dilakukan oleh panitia seleksi (Pansel) pimpinan Syahdanur itu terdiri;
- Agus Salim,MA
- Drs.Azwir Rasyidin
- Jasriman,SAg
- Jhoni Aswan,ST
- Drs.Mastoti
- Ir.Nasrul Yahya
- Sehabudin,SH,MPd
- Syaiful Ardri,Lc
- Syamsuarni,SAg
- Zulhendri,SE,ME
Data ke-10 orang bakal calon pimpinan BAZNAS 2020-2025 Padang Panjang itu, seperti disebut oleh Syahdanur, Asisten-I Setdako itu, diserahkan kepada Walikota. Terus dikirim ke BAZNAS pusat untuk diturunkan jadi 5 orang calon yang akan dikukuhkan sebagai pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang.
Dilaksanakannya seleksi untuk memilih 5 orang calon pengurus (komisioner) BAZNAS 2015-2020 Kota Padang Panjang tadi, karena periode kepengurusan yang lama akan habis masa jabatannya pada Desember 2020 datang. Lima orang pengurus (komisioner) BAZNAS Kota Padang Panjang 2015-2020 itu terdiri;
- Drs.Azwir Rasyidin (Ketua)
- Abdul Latif (Wakil Ketua-I)
- Fauzan (Wakil Ketua-II)
- Ali Usman Usman Syuib (Wakil Ketua-III)
- Mastoti (Wakil Ketua-IV)
Menunggu hasil akhir terpilihnya 5 orang calon pimpinan BAZNASKota Padang Panjang itu, Yulius Kaisar dan Nasrulah Nukman dari DPRD setempat , berharap 5 figur yang akan dipilih hendaknya yang dianggap bisa memacu kinerja BAZNAS Kota Padang Panjang ke depan.
Konkritnya bentuk figur calon pengurus BAZNASKota Padang Panjang yang diharapkan, kata Yulius Kaisar, Wakil Ketua DPRD Kota Padang Panjang itu, pertama, figur yang paham kriteria orang yang berhak atas zakat. Kedua, bersikap netral, tidak ada kepentingan politik atau golongan.
Berikut, figur yang bisa relatif fokus mengurus BAZNAS, termasuk menindaklanjuti program ke tengah umat. Untuk itu, butuh figur yang relatif bisa menyediakan waktu mengurus BAZNAS. Karena itu, figur yang dipilih hendaknya yang relatif punya waktu, tidak punya jabatan rangkap lain yang membuatnya sibuk.
Sedang Nasrullah Nukman, Wakil Ketua Komisi-I DPRD ini, lebih banyak menyinggung soal pola bantuan modal kerja ke warga duafa. Karena, penyerahan bantuan modal kerja itu belum/kurang diikuti monitoring, bimbingan manajemen usaha dan pemasaran. Masalahnya, tenaga SDM untuk itu belum ada.
Untuk itu, ke depan tenaga monitoring dan pembimbing manajemen usaha juga perlu ada di BAZNAS Kota Padangpanjang. Fungsinya, termasuk agar ada laporan secara periodik ke Pimpinan BAZNAS atas semua usaha duafa yang dapat modal usaha dari BAZNAS tadi. Sehingga akan tahu pula, mana usaha yang berhasil, dan yang belum.
Kecuali itu, pimpinan BAZNAS Kota Padang Panjang ke depan juga diharapkan akan bisa mendekati para pengusaha di kota ini. Sebab, kami dengar, kata Nasrullah, kalangan pengusaha ini masih sedikit yang menyalurkan zakatnya lewat BAZNAS. Kebanyakannya, langsung mereka berikan ke kalangan asnaf yang delapan.
Terkait tenaga SDM yang membantu kerja Pimpinan BAZNAS di Padangpanjang, Sekretaris BAZNAS setempat, Rafles Sama, menyebut kini ada 7 orang. Rincian, Sekretaris 1 orang, administrasi 3 orang, survey 2 orang, CS 1 orang. Sumber dana honor mereka dari dana amil zakat. Sedang honor pimpinan dari APBD kota.
Berkenaan pemasukan zakat di BAZNAS Kota Padang Panjang pada 2019 sebesar Rp 4,3 milyar, termasuk sisa kas 2018 Rp 509 juta. Dana disalurkan atau pengeluaran Rp 2,4 milyar, terdiri bantuan modal usaha Rp 1,066 milyar, biaya pendidikan Rp 692,8 juta, berobat Rp 157,3 juta, konsumtif (sembako) Rp 562,4 juta.
Sedang pemasukan zakat pada 2020 ini hingga 17 November 2020 sebesar Rp 5,2 milyar, termasuk sisa kas 2019 Rp 1,4 milyar. Dana yang sudah disalurkan (pengeluaran) Rp 4,1 milyar, terdiri bantuan modal usaha Rp 1,081 milyar, pendidikan Rp 1,067 milyar, berobat Rp 141,1 juta, konsumtif Rp 1,3 milyar.
Pemasukan zakat di BAZNAS Kota Padang Panjang menurut Ketua BAZNAS setempat, Azwir Rasyidin, masih dominan dari pegawai negeri sekitar 87 %, sisanya sekitar 13 % dari pengusaha/swasta.